I.
DASAR TEORI
Anatomi berasal dari bahasa Yunani anatomia dari anatemnein yang berarti memotong, adalah cabang dari biologi yang berhubungan
dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup.
Perbandingan antara akar dikotil
dan monokotil:
1. Akar
dikotil memiliki akar tunggang dengan akar lateral, sedangkan akar monokotil
memiliki system akar adventif, ketiadaan akar tunggang
2. Akar
monokotil tidak memiliki pertumbuhan sekunder, sedangkar akar dikotil memiliki
dua fase pertumbuhan
3. Akar
monokotil memiliki empulur yang signifikan di tengah, tapi dikotil memiliki
baik empulur sangat kecil dibandingkan empulur monokotil atau tidak memiliki empulur
Perbandingan pada batang dikotil dan
monokotil:
Batang dikotil:
1.
Ikatan pembuluh
tersusun dalam 1 lingkaran
2.
Floem terletak
disebelah luar xylem
3.
Tedapat cambium di
antara floem dan xylem
4.
Mengalami pertumbuhan
sekunder
5.
Jaringan dasar dapat dibedakan
menjadi korteks dan empulur
6.
Tidak terdapat sel –
sel seludang pembuluh
Batang
monokotil:
1.
Ikatan pembuluh
tersebar
2.
Floem dan xylem
bersebelahan
3.
Tidak terdapat cambium
di antara floem dan xylem
4.
Tidak mengalami
pertumbuhan sekunder
5.
Jaringan dasar tidak
dibedakan menjadi korteks dan empulur
6.
Terdapat sel – sel
seludang pembuluh
·
Sel tumbuhan memiliki
organel yang khas dibandingan sel hewan
·
Terdapat berbagai sel
tumbuhan. Misalnya: sel parenkim, sel kolenkim, dan sel skelrenkim
·
Jaringan merupakan sekelompok
sel dengan ciri yang serupa dalam hal bentuk, fungsi, maupun sifat – sifatnya
·
Jaringan tumbuhan
dikelompokkan menjadi dua berdasarkan kemampuan membelahnya, yaitu jaringan
meristem dan jaringan permanen
II.
TUJUAN
·
Memahami struktur dan
fungsi jaringan pada daun
·
Melihat dan mengetahui
struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil
·
Mengidentifikasi
perbedaan anatomi akar dan anatomi danu pada tumbuhan monokotil dan dikotil
III.
ALAT & BAHAN
Alat:
1. Mikroskop
dengan perbesaran 10 x 10
2. Silet
3. Preparat
kaca
4. Pipet
tetes
5. Pyrex
6. Lap
Bahan:
1. Rumput
serta akar
2. Satu
batang bayam serta akar
3. Kentang
1 buah
4. Tissue
5. Air
6. Cairan
safranin
7. Alkohol
IV.
CARA KERJA
Cara kerja pengamatan pada sel daun
rumput dan bayam
1. Bersihkan
mikroskop dengan alcohol dan tissue
2. Ambil
sekecil mungkin bagian dari rumput dengan silet
3. Letakkan
irisan rumput di atas pyrex, kemudian teteskan dengan safranin
4. Tunggu
sekitar 15 menit
5. Ambil
irisan sel
6. Kemudian
letakkan pada mikroskop dan jepit dengan penjepit
7. Lihat
sel dari rumput melalui lensa pada mikroskop,
8. Lakukan
hal yang sama pada daun bayam, akar rumput dan akar bayam
9. Untuk
bayam, untuk mengambil sel pada daun bayam, letakkan satu helai daun bayam
kedalam kentang.
Dengan cara: belah kentang,
kemudian bagi dua pada sisi dalam kentang. Letakkan daun bayam pada sisi
kentang yang sudah terbelah. Lalu, iris daun bayam setipis mungkin
V.
DATA PENGAMATAN
VI.
ANALISA DATA
Mendapatkan perbedaan akar seerta
batang tumbuhan dikotil dan monokotil. Pada batang dikotil, letak floem dan
xilemnya teratur membentuk lingkaran dengan xylem di bagian dalam dan floem di
luar. Diantara xylem dan floem terdapat cambium. Adanya cambium dapat membuat tumbuhan
dikotil mengalami pertumbuhan
sekunder. Batang monokotil tidak mengalami pertumbuhan sekunder karena tidak
memiliki cambium. Floem dan xylem yang tidak teratur dan tersebar. Namun, kedua
jenis batang ini memiliki epidermis korteks dan stele.
Akar tumbuhan monokotil, xylem dan
floem tersusun rapi dengan pola tertentu. Pada akar monokotil, xylem dan floem
berselang – seling membentuk lingkaran.
VII.
Kesimpulan
Struktur akar dan batang dan bentuk
jaringan memiliki perbedaan anatomi antara tumbuhan monokotil dan dikotil.
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
Muslim, Choirul, Ph.D, Diah
Aryulina, Ph.D, Syalfinaf Manaf, M.S, Dr. Endang Widi Winarni, M.Pd. 2007.Biologi 2 SMA dan MA untuk kelas XI.
Esis Erlangga, Jakarta
http://www.edubio.info/2015/02/perbedaan-batang-dikotil-dan-monokotil.html?m=1
No comments:
Post a Comment